Laporan Genetika - Siklus Hidup Drosophilla Sp

SIKLUS HIDUP DROSOPHILLA SP

Abstrak

Praktikum dengan judul SIKLUS HIDUP DROSOPHILLA SP secara umum, guna untuk Mengetahui tahapan-tahapan dari siklus hidup drosophilla sp, yang mana dilakukan di medium biakan berupa agar-agar didalam gelas yang di tutupi spons.Umumnya drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu,3 desember 2011 bertepat di laboratorium pmipa universitas jambi


Kata kunci : Siklus hidup drosophilla, Drosophilla



PENDAHULUAN

Drosophila sp meupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum Artropoda kelas Insekta bangsa Diptera, anak bangsa Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks), seri Acaliptrata (imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa), suku Drosophilidae, Jenis Drosophila sp di Indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau Jawa sekitar 120 jenis dari suku drosophilidae (Wheeler, 1981).

Telur dikelurakan oleh hewan betina. Jumlah telur yang dikeluarkan per harinya sangat banyak, dapat mencapai 100 telur per hari, tetapi tiap species dapat mehasilkan telur dengan jumlah yang berbeda-beda. Telur ini diletakkan oleh betina pada buah atau tanaman yang busuk yang mengandung jamur dan zat organic lainnya supaya ketika menetas, larva mendapat banyak sumber makanan, yakni jamur dan bakteri dari buah yang busuk tersebut. Fase telur ini kurang lebih satu hari, dan setelah itu telur menetas menjadi larva instar I

Laerva memiliki cirri-ciri berwarna putih, tubuh bersegmen dan terlihat seprti cacing. Larva akan mencari sumber makanan dan akan makan sebanyak-banyaknya. Lamanya fase instar I ini tergantung kepada jenis drosophilanya. Larva ini akan mengalami molting dan menjadi larva instar II . Larva instar II juga aktivitasnya hanya berupa makan, dan dalam waktu 2-5 hari akan mengalami molting menjadi instar III. Larva instar III berlangsung selama 5-10 hari dan merupakan tingkatan terakhir dari fase larva. Larva ini kemudian keluar dari sumber makanan, berhenti bergerak, lalu membentuk pupa.

Fase pupa berlangsung kurang lebih selama lima hari, Selama selang waktu ini, terjadi perubahan bentuk dari larva ke bentuk dewasanya, dimana terjadi pembentukan struktur tubuh lalat buah dewasa, seperti kaki, sayap, dan mata.

Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.(Soemartomo.S.S,1979)

Perbedaan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster secara morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophila, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ukuran lalat betina.
Drosophila melanogaster normal memiliki mata yang berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas di antara mata dua mata majemuk, berbentuk bulat.

Selain itu, Drosophila melanogaster normal memiliki sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap Drosophila normal memiliki ukuran yang panjang hingga melebihi abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparan (Ghostrecon, 2008).

Dewasa pada Dhrosophila sp pada siklus hidupnya berusia sekitar 8-9 hari. Setelah keluar dari pupa, warna lalat buah masih pucat dan sayapnya belum terbentang.
Proses perkawinan diawali oleh “atraksi” lalat buah jantan untuk menarik lalat buah betina. Lalat buah jantan akan mempertunjukkan 5 bentuk adaptasi tingkah laku secara berurutan. Pertama, lalat buah jantan memainkan “lagu” yang bertujuan untuk menarik lalat buah betina untuk kawin dengan cara memanjangkan dan menggetarkan sayapnya secara horizontal. Setelah itu, lalat buah jantan akan memposisikan dirinya pada bagian belakang abdomen lalat buah betina dalam posisi yang lebih rendah untuk mengetuk dan memukul-mukul (tap dan lick) pada genitalia lalat buah betina. Terakhir, lalat buah jantan akan menggulungkan abdomennya dan berusaha untuk melakukan kopulasi. Lama waktu kopulasi sekitar 30 menit.

Lalat buah betina bisa menolak ajakan “perkawinan” dengan cara pergi. Perkawinan pertama lalat betina setelah 8-12 jam lalat buah betina muncul (emerge) atau keluar dari pupa. Drosophila sp betina sanggup menghasilkan 50-75 butir telur per hari atau dapat menghasilkan 400-500 butir telur. Telur Drosophila sp berwarna putih susu berbentuk bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior terdapat lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan memanjang seperti sendok. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. (Borror, 1992)

Perkembangan dimulai segera setelah fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Periode pertama adalah periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi hingga penetasan telur menjadi larva muda (proses ini berlangsung sekitar 24 jam). Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur atau periode postembrionik. Periode ini dibagi dalam tiga tahap yaitu larva, pupa, dan imago.

Tahap-tahap dari siklus hidup Dhrosophila melanogaster berikut ciri-cirinya, antara lain :

Tahapan

Ciri-ciri

Umur

Telur
Berbentuk bulat lonjong, ukuran sekitar ± 0.5 mm, berwarna putih susu, pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai kecil menyerupai sendok yang berfungsi agar telur tidak tenggelam, biasanya terdapat pada permukaan media.

± 24 jam

Larva instar 1
Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih bening, berukuran ± 1 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, belum memiliki spirakel anterior.

Larva instar 2
Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran ± 2 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam untuk makan, memiliki spirakel anterior.

± 2 hari

Tahapan

Ciri-ciri

Umur

Larva instar 3
Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran ± 3-4 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam lebih besar dan jelas terlihat dibanding larva instar 2, memiliki spirakel anterior dan terdapat beberapa tonjolan pada spirakel anteriornya.
± 3 hari


Prepupa
Terbentuk setelah larva instar 3 merayap pada dinding botol, tidak aktif, melekatkan diri; berwarna putih; kutikula keras dan memendek; tanpa kepala dan sayap

± 4 hari

Pupa
Tidak aktif dan melekatkan diri pada dinding botol, berwarna coklat, kutikula keras, memendek, dan besegmen.

± 5 hari

Imago
Tubuh terbagi atas cephla, thorax, dan abdomen; bersayap transparan; memiliki mata majemuk biasanya berwarna merah; dan ciri-ciri lainnya menyerupai ciri lalat buah dewasa

± 9 hari

Menurut (Shorrocks, 1972). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila sp diantaranya sebagai berikut:

Suhu Lingkungan
Drosophila sp mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.


Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila sp yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.


Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila sp dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.


Intensitas Cahaya
Drosophila sp lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan memahami siklus hidup drosophilla sp, agar mahasiswa mampu mengamati dan memahami siklus hidup drosophilla sp 

Bahan dan Metode

Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah media biakan drosophilla berupa agar-agar yang telah di buat sebelum nya dalam praktikum pembuatan media biakan. Drosophila +- 10-15 ekor.

Metode kerja nya antara lain yang pertama di masukkan drosophilla kedalam media biakan lebih kurang 10-15 ekor, di beri label pada gelas media, selanjutnya di amati perubahan yang terjadi pada medium setiap hari, dan di catat waktu memulai dalanya telur atau larva hingga imago dengan pengamatan sekitar 4-6 jam sekali Dan di bandingkna dengan teori yang ada pada praktikum ini


PEMBAHASAN

Pada praktikum ini saya melakukan pengamatan pada Drosophila sp mengenai siklus hidupnya. Kami melakukan pengamatan untuk membedakan jenis kelamin Drosophila sp jantan dan betina, dan selain itu yang utama adalah untuk mengamati siklus hidup drosophilla sp.

Berdasarkan hasil pengamatan kami mengamati pada hari pertama sudah mulai terdapat telur berwarna putih. Di hari kedua tampak ukurannya menjadi lebih besar dari pada sebelumnya sekarang warnanya menjadi kekuningan.Ini disebut larva instar 1. Pada hari ketiga adalah terbentuknya larva instar 2 yang menurut pengamatan ukurannya lebih besar dari pada sebelumnya. Terdapat spirakel anterior. Di hari keempat terdapat larva instar 3. Pada bagian abdomen terjadi sedikit penonjolan. Spirakel anterior tampak, bentuk dan ukuran sudah berubah lebih panjang, warna kuning dan adanya bintik mata dan tubuh membentuk tonjolan tonjolan. Untuk dihari kelima maka warnanya menjadi putih agak memudar, letak spirakel terbalik, bagian abdomennya terbentuk, sedikit tampak sekat sekat pada tubuh dan bentuk tubuh mulai terlihat. Dari fase fase sebelumnya larva instar ini bergerak namun pada hari keenam yang dinamakan fase pupa ini sudah tidak bergerak, menempel dan diam. Pupa ini mempel pada dinding gelas. Pupa ini telah terlihat kepala, abdomen, sekat tubuh yang nampak secara keseluruhan dan warnanya menjadi coklat. Di hari ke7 inilah telah terbentuk lalat muda atau imago. Warna imago ini kehitaman bening.

Pembentukan pupa ditandai dengan pembentukan kepala bantalan sayap dan kaki. Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini larva dalam keadaan tidak aktif dan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa (Ashburner, 1985).

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa (Silvia, 2003)

Perlu diingat bahwa pada saat melakukan pengamatan siklus hidup ini, maka lalat buah induknya atau yang awal kita tangkap itu harus dilepaskan setelah telur telur itu terlihat sehingga tidak membingungkan kita dalam pengamatan. Serta lalat yang nantinya terlahir bisa dikatakan perawan.

Lalat buah ( Drosophila ) adalah organisme yang memiliki ciri-ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki siklus hidup yang singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup Drosophilla teridiri dari stadium telur-larva-pupa –imago. Telur Drosophilla berukuran kira-kira 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian anterodoral terdapat sepasang filament yang fungsinya untuk melekatkan diri pada permukaan, agar telur tidak tenggelam dalam medium. Pada bagian ujung anterior terdapat lubang kecil yang disebut mtcrophil, yaitu temapat masuknya spermatozoa. Telur yang dikeluarkan dari tubuhnya biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami dua kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relatif kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan.

Untuk hasil siklus hidupnya pengamatan kami tidak sesuai seperti teori yang menyebutkan lama siklus hidupnya berkisar 8 sampai 15 hari. Sedangkan pada pengamatan kami hanya 7 hari




KESIMPULAN

Siklus hidup Drosophila yang terlihat ketika pengamatan dilakukan yaitu rata-rata memiliki siklus hidup selama 11 hari. Dengan siklus hidupnya yang terdiri atas stadium telur – larva – pupa – imago. Telur terlihat 4 hari setelah Drosophila dimasukkan ke dalam medium. Setelah itu menetas menjadi Larva dengan waktu kira-kira 24 jam. Lalu larva berubah menjadi pupa dan akhirnya menjadi imago.

Spesies lalat Drosophila yang diamati oleh kelompok kami sebagian besar merupakan Drosophila melanogaster, karena lalat jantannya memiliki ciri-ciri yaitu sisir kelamin yang terdiri dari 7-20 buah duri. Demikian di lihat dari praktikum identifikasi drosophila.







DAFTAR PUSTAKA

Klik DISINI Untuk Melihat Daftar Pustaka
Previous
Next Post »